Selasa, 20 November 2012

Hasil wawancara bersama seorang PSK

Hasil penelitian yang kami lakukan pada hari sabtu malam minggu  tanggal 03 November 2012, pukul 22.00-01.00 WIB di Stasiun bandung. kami berhasil mewawancarai salah seorang PSK  yang bernama Ati (bukan nama sebenarnya). Adapun hasil wawancara yang kami dapat adalah sebagai berikut : Ati berumur 32 tahun, ia asli limbangan (perbatasan gartut tasik), Ati dan suaminya bercerai dan hak asuh anak jatuh pada tangannya. anaknya seorang laki laki berumur 4 tahun.
dengan pekerjaannya ia berusaha membiayai anaknya. Adapun tarif yang dia patok kepada setiap pelanggannya yaitu Rp 150.000– Rp 350.000.

Selama dia menjajakan dirinya dari jam 22.00– 04.00 (subuh) ada saja orang yang memakainya tidak pernah seharipun dia tidak dipakai, kecuali ketika datang bulan dia istirahat bekerja. dia bisa melayani 1-17 orang dalam waktu semalaman. Menurut keterangan Ani, PSK di kota Bandung kebanyakan adalah pendatang dari luarkota Bandung. seperti dari Garut, Majalaya, Tasik, Cimahi, Padalarang, Ciwidey,Cianjur, Sukabumi, Indramayu. Razia gabungan di kota Bandung dilaksanakan 2 kali dalam setahun. Dan selama menjadi PSK, Ani pernah tertangkap razia sebanyak dua kali di daerah yang berbeda-beda yaitu, Lembang, Sukabumi.

Menurutnya  menjadi psk itu memang bukan tujuanya. Dia menjalani pekerjaan ini karena terpaksa. Selain karna faktor ekonomi juga faktor keluarga yaitu bercerai dengan suaminya karena berselingkuh. Dia menuturkan sebenarnya dalam menjalani pekerjaan ini ada perasaan takut dosa yang sangat besar. Karena dia tahu bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara. Dan senda gurau belaka, dia meyakini bahwa setiap manusia pasti akan mati. Salah satu hal yang menark dari wawancara ini ketika kami bertanya pendapat nya mengenai FPI (front pembela islam) salah satu organisasi islam yang mengedepankan Amar Ma’ruf  Nahi Mungkar,  yang selalu ikut serta dalam merazia Psk ?

Ati menjawab bahwa FPI salasatu organisasi yang bagus, dia beralasan karena sebenarnya fpi itu menginkan kita menjadi orang yang baik. Mengajak kita para pelacur atau psk kembali kepada fitrah. Jalan yang benar yang diridhoi Alloh Swt. Jawaban itu sekaligus mengakhiri wawancara kami dimalam itu. Dan kami berpesan semoga dia mendapat hidayah dari Alloh swt dan bisa kembali kejalan yang benar. Diapun meminta agar kita mendoakanya jika dia mempunyai modal yang cukup besar, dia ingin mendirikan usaha sendiri warung nasi .Ani juga mempunyai harapan lain, dia ingin agar segera mendapatkan pasangan hidup yang baik. Yang dapat membiayai dirinya, sehingga dia meninggalkan pekerjaan tersebut. Dan tentunya  bisa menbawa dia kepada kebahagian dunia dan akhirat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 20 November 2012

Hasil wawancara bersama seorang PSK

Hasil penelitian yang kami lakukan pada hari sabtu malam minggu  tanggal 03 November 2012, pukul 22.00-01.00 WIB di Stasiun bandung. kami berhasil mewawancarai salah seorang PSK  yang bernama Ati (bukan nama sebenarnya). Adapun hasil wawancara yang kami dapat adalah sebagai berikut : Ati berumur 32 tahun, ia asli limbangan (perbatasan gartut tasik), Ati dan suaminya bercerai dan hak asuh anak jatuh pada tangannya. anaknya seorang laki laki berumur 4 tahun.
dengan pekerjaannya ia berusaha membiayai anaknya. Adapun tarif yang dia patok kepada setiap pelanggannya yaitu Rp 150.000– Rp 350.000.

Selama dia menjajakan dirinya dari jam 22.00– 04.00 (subuh) ada saja orang yang memakainya tidak pernah seharipun dia tidak dipakai, kecuali ketika datang bulan dia istirahat bekerja. dia bisa melayani 1-17 orang dalam waktu semalaman. Menurut keterangan Ani, PSK di kota Bandung kebanyakan adalah pendatang dari luarkota Bandung. seperti dari Garut, Majalaya, Tasik, Cimahi, Padalarang, Ciwidey,Cianjur, Sukabumi, Indramayu. Razia gabungan di kota Bandung dilaksanakan 2 kali dalam setahun. Dan selama menjadi PSK, Ani pernah tertangkap razia sebanyak dua kali di daerah yang berbeda-beda yaitu, Lembang, Sukabumi.

Menurutnya  menjadi psk itu memang bukan tujuanya. Dia menjalani pekerjaan ini karena terpaksa. Selain karna faktor ekonomi juga faktor keluarga yaitu bercerai dengan suaminya karena berselingkuh. Dia menuturkan sebenarnya dalam menjalani pekerjaan ini ada perasaan takut dosa yang sangat besar. Karena dia tahu bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara. Dan senda gurau belaka, dia meyakini bahwa setiap manusia pasti akan mati. Salah satu hal yang menark dari wawancara ini ketika kami bertanya pendapat nya mengenai FPI (front pembela islam) salah satu organisasi islam yang mengedepankan Amar Ma’ruf  Nahi Mungkar,  yang selalu ikut serta dalam merazia Psk ?

Ati menjawab bahwa FPI salasatu organisasi yang bagus, dia beralasan karena sebenarnya fpi itu menginkan kita menjadi orang yang baik. Mengajak kita para pelacur atau psk kembali kepada fitrah. Jalan yang benar yang diridhoi Alloh Swt. Jawaban itu sekaligus mengakhiri wawancara kami dimalam itu. Dan kami berpesan semoga dia mendapat hidayah dari Alloh swt dan bisa kembali kejalan yang benar. Diapun meminta agar kita mendoakanya jika dia mempunyai modal yang cukup besar, dia ingin mendirikan usaha sendiri warung nasi .Ani juga mempunyai harapan lain, dia ingin agar segera mendapatkan pasangan hidup yang baik. Yang dapat membiayai dirinya, sehingga dia meninggalkan pekerjaan tersebut. Dan tentunya  bisa menbawa dia kepada kebahagian dunia dan akhirat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar